April 09, 2009

Suatu hari di siang bolong

Jakarta, 9 April 2009


krupuk kali bolong?hihi..judulnya buat gue aneh,aneh karena mana ada sih siang yang bolong ( ada2 aja ) btw hari ini gue nggak mau ah pake bahasa yang formal toh Bahasa Indonesia juga sudah mengalami peyorasi ( pergeseran makna dengan arti baru yang lebih rendah )...ngebahas dikit peyorasi jadi inget zaman gue SMP belajar tata bahasa nih., kalo dulu kata2 " gue" dan "elu" itu terasa janggal di telinga tapi pada perkembangan nya sekarang bahasa tersebut sudah lumrah digunakan, banyak iklan dan judul sinetron yang sudah terbiasa menggunakan bahasa yang sudah mengalami peyorasi tersebut, ah lagi2 sinetron ( gue nggak begitu suka ma sinetron, coz banyak sinetron zaman sekarang yang tidak mendidik ). jadi mau nggak mau biar keliatan bersahabat gue mau pake bahasa sehari-hari aja deh. tapi sebenarnya bagi gue pribadi bukan mau ngebahas makna peyorasi tsb, tujuan gue mengunjungi blog ini buat nulis uneg-uneg yang bisa disampaikan di blog ini.
Kira2 di dua jam yang lalu gue baru aja pulang kondangan nih, dan pasti rata2 Warga Indonesia pun abis pulang kondangan juga, ( kok rata2, bukannya harusnya seluruh warga ). hehe...karena nggak seluruh warga bisa nyontreng hari ini, alasannya pun mungkin beda2, ada yang memilih untuk Golput, ada yang nggak dapat undangan untuk pemilu, atau mungkin ada yang sengaja long weekend tanpa harus memikirkan "harus nyontreng kah saya???".
Ya mungkin semua alasan tersebut yang di kemukan oleh sebagian umat Indonesia benar adanya, karena Pemilu di Indonesia masih banyak yang semrawut, contoh kecil di Lingkungan gue aja ada yang tidak terdaftar, malah ada yang jelas2 udah pindah 6 tahun yang lalu masih dapat tuh undangannya ( hihi ), tapi untuk yang golput itu mah terserah pribadi masing2 lah, ya walaupun sikap golput itu salah ( menurut gue ) namun hak asasi seseorang harus diatas segala2nya. Apakah anda setuju ?
Hari inipasti banyak yang bingung juga milihnya, coz kertas suaranya "men" ( mamen maksudnya ^_^ ) panjang kali lebar buanget, gue rasa tuh emak-emak sama bapak-bapak banyak yang bingung , apalagi di lingkungan tempat gue tinggal tuh nggak ada yang namanya simulasi sebelum mencontreng buat warganya :( .nah pas gue survey mereka ternyata juga pada bingung tuh buat milih siapa, jawaban mereka beragam ada yang bilang yang cakep2 aja yang dipilih, ada yang bilang nyang penting masih satu suku ma gue :( trus ada yang bilang asal jangan yang udah engkong2 aja :) ....ah yang terakhir mah jangan dipikirin lah, tuh cuma banyolan mereka aja.
Sebagai warga yang bijak harusnya mereka harus jeli dalam memilih partai yang mau di pilihnya, jangan cuma pada saat kampanye aja yang nota bene nya banyak yang "tebar pesona" jadi mereka tergiur untuk milih salah satu caleg yang katanya bisa menjanjikan perubahan2 di negeri ini. biasalah namanya juga jual obat ( obat buat bangsa yang lagi krisis ). Jadi buat sebagian warga mungkin akan terbuai dengan janji-janji para calon Wakil Rakyat. Gue pribadi sih udah mantep tuh ma pilihan gue, bukan karena pada saat kampanye tapi ada yang memang kredibilitasnya bisa di pertanggung jawabkan :)
Tapi gue jadi berpikir kok pemilu di Indonesia banyak banget yak partainya, karena yang gue baca banyak visi dan misi mereka yang sama, kenapa nggak duduk aja satu meja toh ini kan untuk kepentingan bangsa dan tanah air yang di naungi oleh lebih dari 200 juta umat manusia, ah rupanya ada yang salah dengan para elit politik di negeri ini, mereka ternyata sudah terlihat jelas "gila" akan kekuasaan dan martabat. Gue pribadi seneng apabila para elit politik negeri ini bisa duduk bersama tanpa memikirkan pribadi partai ataupun kroni-kroninya, buat membahas masalah bangsa yang kian terpuruk supaya bangsa Indonesia punya "power" untuk menunjukkan kepada bangsa lain betapa besar dan damainya bumi pertiwi ini, gue sendiri sedih kalo inget betapa perjuangan Rakyat Indonesia dalam me-Merdeka-kan bangsanya sendiri, karena tidak ingin di jajah oleh bangsa lain ( jiwa nasionalisme ini masih ada dalam hatiku ), namun setelah hampir 64 tahun Indonesia Merdeka, bangsa ini nggak maju2 dibandingkan dengan negara tetangga sendiri yang nota bene nya lebih merdeka bangsa ini daripada bangsa mereka, prihatin memang tapi apalah mau dikata, toh mereka para elit politik sudah tergerus oleh erosi zaman, yaaah zaman dimana manusia sudah tidak mengindahkan kalimat "Bhineka Tunggal Ika" lagi. atau jangan jangan mereka sudah lupa makna tersebut?huh,,siapa tau...
Sudahlah...kuakhiri saja uneg-uneg ini, mau dibawa kemana bangsa ini itu bukan urusan gue, yang penting bagi gue adalah gue ingin selalu menjadi pribadi yang menghargai nilai-nilai sejarah Bangsa Indonesia, pribadi yang penuh kejujuran dan selalu respect dengan apapun itu.
Akhir kata kudoakan saja untuk selalu yang terbaik untuk Republik Indonesia tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar