November 15, 2009

Malam tetaplah malam....

Heningnya malam ini sehening hatiku...kala malam kembali datang tiba saatnya kembali aku dalam peraduan,, ada yang tersirat... tergores luka dalam batin yang belum bisa hilang. Penat yang selalu menghantui diri ini seakan enggan bergeser sejenak saja dari kalbu ku. Oh..malam mengapa selalu saja engkau mengingatkan diri ku kepada dirinya yang kini telah pergi, pergi dan menjauh seakan tiada kembali lagi...

Hanya segores pena yang mampu aku tumpahkan dalam lembaran-lembaran tak bernyawa, hanya mereka tempatku bermain-main dengan alam pikiranku.."Jenuh" mungkin satu kata yang bisa aku ungkapkan saat ini, mengapa harus terjadi semua ini padaku.

Menyesal?tentu tidak, alangkah naifnya diri ini apabila menyesali nasib, hanya kekecewaan yang mendalam karena ada yang hilang, seseorang yang telah mengisi relung hati ini.Ketika terlalu banyak pertanyaan yang menggelayut dalam pikiran ini, hingga tak kuasa air mata ini jatuh bersimpuh di hadapanMu.

Andai saja Malam tak pernah ada, mungkin akupun bisa mengurangi trauma ini. Saat manusia kembali ke peraduan masing-masing, aku malah terpaku, menangis tersedu... ah.. sudahlah.. malam tetaplah malam, dan akan selalu berganti ke esokan harinya.Kini hanya munajat yang bisa aku panjatkan kepada sang pemilik Hidupku, semoga masih ada secercah harapan di ujung jalan itu meski aku sulit untuk menggapainya....

Terimakasih "terkasihku" engkau telah menemani malam-malamku hingga tiada lagi cahaya dari hidupmu.... ( pathetic ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar