Maret 29, 2012

Awas : Ada Racun dalam makanan kita


Cerita ini berawal tadi pagi saat Ibu saya mau membeli pecel yang di jual keliling, kalo dulu saya memang tidak tau dan hanya tau makannya aja..hehe…entah itu kerupuk karak atau gendar dengan campuran pecel yang nikmat itu, rasanya sih nikmat nikmat saja. Namun seiring dengan tidak ‘gapteknya’ saya yang selalu mencari informasi  via internet segala sesuatu yang tidak tahu, dari sinilah muncul kebiasaan kebiasaan yang lebih baik lagi, saya pernah merasakan gendar itu sendiri ( kira kira setahun yang lalu ) apabila sudah dalam bentuk gendar bertekstur kenyal, dan rasa yang sedikit asin karena memang ini adalah garam mineral, apabila berlebih rasanya agak sedikit pahit, dulu saya penasaran dengan gendar ini, kok nasi basi bisa di makan lagi yah, begitu yang terlintas di benak saya, obat apa sebenarnya ini. Lalu saya mencari informasi tersebut dan saya terkejut mendapatkan bahwa bleng itu adalah nama lain dari boraks.
Seperti tadi pagi ketika ibu saya dan para Ibu mau membeli pecel, saya melarang Ibu saya dengan tidak menggunakan gendar tersebut, Saya berkata ‘ Bu, Ibu boleh beli pecel itu tapi nggak pake gendar, lantas Ibu bertanya kenapa nggak boleh, saya jelaskan kalau obat gendar yang dipakai dalam makanan itu adalah nama lain dalam boraks. Spontan saja ada ibu ibu yang lain terkejut, wajar..karena mereka adalah murni para Ibu Rumah Tangga biasa dan mungkin hanya tau boraks itu berbahaya, dan hanya ada dalam bakso atau mie, tapi mereka nggak tahu kalau benda-benda itu ada di sekitar mereka, seperti gendar, krupuk karak, atau lontong dsb. Dan saya bilang sama si Ibu penjual pecel, alangkah lebih baik kalau bleng nya diganti saja dengan obat pengenyal yang lain, contoh karagenan ( berasal dari ekstraksi rumput laut ) dengan kadar 1-2% dari berat total adonan atau yang biasa mereka sebut dengan STP, digunakan dengan konsentrasi maksimum 0.4%, karena lebih dari batas tersebut bisa mengakibatkan getir/pahit.
           
Dan rupanya di sekitar kita ada yang tidak tahu sebenarnya ‘bleng’ atau obat gendar itu. Itu lho yang suka di bikin krupuk karak atau gendar, orang jawa menyebutnya demikian.
Karena bahan ini sudah di gunakan secara meluas, dan mereka tidak tahu kalau obat gendar atau bleng itu nama lain dari boraks…Itulah boraks dalam bentuk lain, nama lain dari dari boraks itu sendiri adalah bleng=pijer=obat gendar=cetitet=obat puli

Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat ( Wikipedia )
Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.
Memang dampak dari bleng atau obat gendar ini tidak langsung dirasakan konsumen, namun seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal karena menumpuk sedikit demi sedikit dan di serap oleh tubuh. Apa jadinya apabila anak anak sering mengkonsumsi makanan berbahan dasar boraks ini karena ketidaktahuan kita. Saya harap, saya belum terlambat menginformasikan kepada mereka yang belum tahu akan hal ini.
Semoga bermanfaat.

Maret 13, 2012

Teknologi : Bagai 2 Sisi Mata Pisau


Teknologi sekarang ini sudah berkembang sangat pesat sekali dan kedepan nya akan terus berkembang, karena kebutuhan manusia dalam hal teknologi sudah sangat berada pada kebutuhan yang primer kalau menurut saya pribadi, siapa sih yang nggak bertelepon ria sehari harinya, belum lagi teknologi 3G yang memudahkan kita mengecheck keberadaan sesorang. belum lagi sms, BBM, chatting lewat berbagai media social yang bertebaran bak jamur di musim hujan..

Kesemuanya merupakan teknologi yang telah di adopsi oleh manusia, dan dengan adanya teknologi ini, banyak membawa kemaslahatan bagi si manusia itu sendiri apabila di pergunakan dengan baik, bayangkan di jaman dahulu jika kita ingin mengirim pesan saja, kita harus berkirim surat yang berhari hari, bahkan sebelum ada surat menyurat, si pembawa baerita harus berjalan kaki membawa kabar sehingga sampai ke si penerima, dan berbeda sekali dengan kemudahan yang kita dapat dari adanya kemajuan teknologi ini, mulai dari menyambung silaturrahim dan bisnis online yang sedang marak.

Manusia di beri akal dan pikiran oleh Sang Maha Pencipta dengan begitu sempurna sehingga bisa menciptakan teknologi-teknologi yang sedemikian canggih untuk kemakmuran hidup bagi sesama. Karena manusia sejatinya memang saling berbagi dan saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Namun sangat di sayangkan, karena teknologi ini bagai dua mata pisau, di satu sisi banyak di pergunakan untuk kemakmuran umat, di satu sisi lain juga banyak di manfaatkan oleh segelintir orang orang tidak bertanggung jawab untuk merusak moral manusia, dalam teknologi banyak bertebaran situs-situs pornografi, permainan game online yang berbau pornografi dan perjudian, serta situs situs untuk hacker. belum lagi kasus penculikan ataupun perselingkuhan lewat dunia maya. Sungguh sangat di prihatinkan apabila generasi penerus bangsa sudah di kotori dengan hal hal yang berbau negative. 

Tugas Orang tua di sini sangat berperan aktif bagi perkembangan si anak, terutama anak anak yang belum dewasa dan matang secara social. Para Orang tua hendaknya mampu memberikan pengertian pengertian sederhana bagi si anak agar anak mampu membentengi diri dari hal hal yang buruk.
Karena sesungguhnya Madrasah atau sekolah pertama anak ada di dalam Keluarga, yaitu berupa kasih sayang, apabila dalam keluarga si anak mendapat limpahan kasih sayang orang tua, kemungkinan besar si anak tidak akan mencari figure lain selain para orang tua mereka, dan ini akan berdampak pada kehidupan social si anak, dimana si anak biasanya mampu membentengi dirinya sendiri dari hal hal yang akan mengakibatkan dampak buruk bagi dirinya sendiri, dan sebaliknya apabila si anak kurang mendapatkan  kasih sayang dalam keluarga, si anak akan mencari sosok/figur lain diluar para orang tua, yang bisa mengakibatkan dampak buruk bagi anak.

Untuk itu para orang tua hendaknya memberikan limpahan kasih sayang dan pembelajaran sederhana bagi si anak agar para generasi penerus bangsa bisa berkembang dengan sehat baik secara jasmaniah dan rohaniah.