Agustus 19, 2010

Merdeka atau Banjir

Hari kemerdekaan yang seharusnya di sambut suka cita, tapi tidak dengan sebagian wilayah Jakarta termasuk daerah sekitar rumahku, lho gimana bisa???ya bisa lah, hari kemerdekaan kemarin di sambut oleh banjir di Jakarta, weleh-weleh.. Jakarta banjir udah biasa kayaknya dan itu terjadi setiap tahun, tapi mana bulan Ramadhan pula, hikz..kasian bunda yang harus bergelut dengan properti di rumah yang harus di angkut ke lantai 2, takut terkena banjir, karena sore itu banjir meringsek ke dalam rumah cepat juga. Bayangin aja dalam 3 jam suda selutut orang dewasa. Itulah yang terjadi di rumah saya, tapi coba lihat ke arah utara sebelah rumah, air sudah mencapai leher orang dewasa. Kasihan yach, mereka yang ada di utara akhirnya mengungsi ke posko banjir yang ada tak jauh dari rumah kami, jadi terpaksa mereka buka puasa dan sahur di posko bersama-sama.

Tapi saya mengurungkan niat saya untuk ke posko, bukan karena tidak mau kesana namun saya yakin dan berdoa banjir ini tidak akan berlangsung lama dan semoga saja airnya tidak nambah, toh kalau di dalam rumah kan masih selutut jadi masih bisa kami naik ke lantai 2 rumah kami. Tapi berhubung banjir mengacaukan semua, jadi terpaksa buka puasa dan sahur seadanya alias beli makanan instant. Bener saja jam 00.30 wib sudah surut, Alhamdulillah....

Terpaksa jatah tidur saya di relakan untuk membantu menguras Rumah yang penuh lumpur, sekitar 2 jam lebih saya dan Ibu saya berkutat dengan air dan lumpur, daripada bete akhirnya saya bikin "atraksi" sendiri yakni setelah lumpur sudah bersih, saya guyur semua lantai dan tembok dengan air sabun sambil nyanyi dan sedikit goyang, yeahh...tengah malam ini nggak ada orang yang tau, hihiii......Nah kelar jam 3 pagi langsung gantian jatah saya bersihin badan and menuju pulau kapuk lagi, huahh tapi malah nggak bisa tidur sampai pagi, akhirnya cuma bisa tidur sebentar saja karena paginya sudah kembali kerja lagi dan berhubung lagi nggak puasa jadi bebas pagi2 mau makan juga gak masalah. :D

Akhirnya Kemerdekaan ini di sambut oleh banjir, hidup Jakarta Indonesia!!! Wajah mu yang dihiasi oleh banjir, macet dan banyak Mall ternyata berdampak pada warga seperti saya. Dengan kondisi mu yang carut marut seperti ini. masih bisakah saya 'pamer' kepada mereka di luar sana yang ingin mengenal Indonesia. Haruskah saya bangga dengan wajahmu Negeriku??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar