Agustus 13, 2010

Coretan hati part 2

Ramadhan ini sudah puasa ketiga yang di jalani oleh umat muslim di Indonesia. Dan Alhamdulilah saya bersyukur karena masih tetap berpuasa, tarawih,tadarus secara full *haha..ya iyalah secara baru 3 hari non* dan insya allah saya berniat untuk menjadikan ramadhan kali ini sebagai tolak ukur sepanjang perjalanan hidup saya. Ingin sekali saya meningkatkan beribadah kepada Allah karena setiap hari selalu saja teringat akan hal ini " Mencarilah dunia seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan mencarilah akhirat seakan-akan kamu akan mati esok "

Hal ini yang menancap dalam diri ini begitu dalam dan saya sadari di ramadhan kali ini. Saya merasa hari kemarin saya belum maksimal menjalankan ibadah saya walaupun sampai saat ini kewajiban saya sebagai muslim tidak pernah saya tinggalkan. Hanya ibadah ibadah sunnah yang mungkin agak saya lupakan, maka saya berniat untuk lebih meningkatkan lagi ibadah dan muamalah yang lain, sebab masih teringat nasehat para mubaligh bahwa setiap manusia hidup harus punya "amalan andalan" baik berupa puasa sunnah, salat malam ataupun dalam pembelaan fisabilillah. Dan saya yakin niat tulus ini akan selalu di beri kemudahan oleh sang Khalik.

Tahun ini adalah tahun ke 10 ramadhan tanpa Ayah kami. Yach..waktu berlalu begitu cepat, orang yang di cintai pergi selamanya dalam usia yang masih berumur 40 tahun. Sungguh menyedihkan kala itu, saat saya ingin menghadapi ujian di kelas 3 SMK kami harus kehilangan tulang punggung keluarga. Tak bisa kubayangkan Bapak pergi secepat itu. Dan ini berpengaruh pada nilai saya di sekolah, untung Guru pun memaklumi keadaan saya. namun akhirnya saya bisa bangkit dan mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Amiin yaa Rabb ..

Punah sudah harapan saya untuk bisa bersekolah di bangku kuliah saat itu, karena Ayah yang berjanji ingin menyekolahkan saya di bangku kuliah sudah tidak ada. Pasrah dan tawakal yang ada pada diri ini karena bagaimanapun juga saya adalah anak tertua dari kedua adik2 saya yang masih usia sekolah semua. Akhirnya dari uang pensiunan seorang pegawai swasta yang tidak seberapa itu saya nekat untuk kursus bahasa inggris, komputer dan akuntansi, pikir saya kuliah nggak bisa nggak apa2 tapi ilmu harus jalan terus bagaimanapun itu caranya. Setelah menempuh kursus secara bersamaan akhirnya saya lulus. Namun saya bingung lagi mau kerja apa dengan pendidikan SLTA dan pendidikan non-formal ini. Tanpa putus asa akhirnya saya terus mencari dan pekerjaan saya yang pertama kali adalah penjaga wartel...haduhh..kepikiran banget betapa kecil gaji yang di dapat dari pekerjaan itu, namun akhirnya tawaran itu saya terima dengan niat untuk mencari batu loncatan.

Yachh...akhirnya menjadi penjaga wartel itu bertahan sampai 7 bulan lamanya, sampai akhirnya bos wartel itu mengajak saya untuk bergabung ke dalam Pekerjaan Notaris. Saya bingung koq bisa tawaran itu datang kesaya, padahal kan saya hanya lulusan SMK dan minimal pekerjaan itu setidaknya untuk para sarjana. Aah tanpa pikir panjang saya terima pinangan nya itu, dengan niat ingin mencari wawasan yang lebih luas lagi saya pun akhirnya bekerja di sana selama 3 tahun. Banyak sudah pengalaman yang sangat berharga, dari sana pula ekonomi keluarga saya menjadi lebih baik, dan sayapun bangga bisa menyekolahkan kedua Adik saya yang saat itu masih di bangku SMP dan SD. membangun gubug kami sedikit demi sedikit. Dari sana saya benar2 merasakan betapa beratnya menjadi 'kepala keluarga' itu. Namun dengan niat ibadah dan ikhlas akhirnya tahun 2008 semua sudah lulus SLTA. Nah mengingat mereka semua adalah pria saya selalu menyemangati mereka untuk sekolah setinggi-tingginya, akhirnya adik yang ke2 mulai kuliah walaupun terkadang minta tambahan uang kuliah kepada saya. Saya pun tidak menganggap ini sebagai beban namun sampai saat ini saya jalani saja dengan niat ibadah.

Hingga saat ini saya bekerja sudah 5 th lamanya di Logistics, yang saya sesali sampai detik ini adalah dimana di saat saya bisa mewujudkan impian beliau namun Ayah sudah mendahului kami. namun aku yakin di alam sana Ayah dapat tersenyum menatap keluarga yang di tinggalkan. Semoga saya dan keluarga tetap menjadi keluarga yang rukun dan damai. sekarang saya hanya ingin menjadi teladan bagi kedua adik saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar