Oktober 16, 2009

Tersadar dari dosaku

Terkadang dalam menentukan pilihan, manusia kerap kali dihadapkan pada dua pilihan yang berbeda, terkadang seperti sudah 'buntu' jalan pikiran manusia, mereka 'baru mengadu' pada yang Maha Kuasa agar di mudahkan segala urusannya, bagi saya sih sebenarnya sah-sah aja kalo ada sikap yang demikian. Tapi saya pribadi ngerasa nggak pas aja kalo pada saat kita perlu baru kita "bertamu" kepadaNya, kalau lagi senang terkadang kita lupa hanya sekedar untuk bermunajat, apalagi di malam hari..huuuhh..berat banget rasanya kalo nggak diniatin banget.

Saya pribadi termasuk salah satunya, walaupun masih menyempatkan diri solat malam yang dalam sebulan bisa dihitung dengan jari , dulu susah banget buat diri ini untuk bangun malam, jangankan buat munajat kepada Allah..kadang udah di niatin bangun sepertiga malam tapi tuh alarm setiap kali nyangkut di telinga, yang ada cuma dilirik sebentar trus saya matiin..haha...*sungguh kejadian yang memalukan*

Tapi semenjak musibah yang menimpa diri ini, akhirnya saya sadar dengan apa yang udah saya lakukan selama ini, mungkin sudah banyak dosa yang saya perbuat, emang sich Kulu bani adam khotoun tapi seharusnya saya sadar gimana meminimalisasi dosa dan pelanggaran itu. Achh... sudahlah saya belum terlambat kok, untung saya segera menyadarinya. Berkali kali saya bersyukur rupanya Allah masih sayang sama hambaNya yang dhoif ini. Emang bener ketika manusia ingin di tinggikan derajatnya tapi manusianya sendiri dianggap belum mampu dalam amalan nya maka Allah akan menguji pada hambaNya. sayapun mengalaminya*haha*

Sampai pada suatu musibah tsb sayapun beristirja, jadi ingat sabda nya Nabi Bahwa " Barang siapa yang istirja ketika tertimpa musibah, maka Allah akan memberinya pahala dan menggantinya dengan yang lebih baik " dan saya amat sangat percaya itu.

Saat ini saya seolah baru saja di sadarkan kepada yang mempunyai hidup bahwa manusia hanya bisa menjalankan, sesuatu yang ku kira akan jadi milik pribadi dan menjadi kesenangan ini harus pergi berlalu begitu saja. Andai waktu bisa diputar saya ingin semua yang pernah saya miliki itu bisa bertengger sejenak dalam hidup ini, tapi manusia hanya mahluk kecil yang nggak sebanding dengan Maha Penciptanya. sekarang yang harus saya lakukan cuma bisa ikhlas menerima semua ini, yang penting adalah satu kata yaitu "istirja".

Akhirnya hanya dengan keikhlasan dan kesabarn saya bisa tersenyum lagi menikamti indahnya hidup ini. Alhamdulillah ya Allah, Engkau masih menyadarkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar