November 24, 2009

Menunggu tidak selamanya membosankan

Jkt, 24-11-2009

Ketika gw di hadapkan pada suatu pilihan tentang pilihan yang sulit apalagi masalah pendamping hidup, gw rasa menunggu adalah waktu yang tepat untuk dilakukan saat ini. Mungkin bagi sebagian orang menunggu adalah hal yang paling membosankan. Tapi untuk yang satu ini sw rasa tidak. Sebab gw yakin Allah telah menyimpan seseorang untuk gw di kemudian hari walaupun belum saatnya, dan gw percaya bahwa sesuatu itu akan datang dan menjadi indah pada saatnya.

Sebenarnya sih bukan tidak mau ' melihat' para kaum adam di sekitar gw, tapi saat ini gw masih trauma dan masih sedikit bisa beranjak dari rasa ini , bukannya menolak atau bahkan membenci mereka. Hanya saja saat ini lebih berhati-hati untuk memilih satu dari yang terbaik untuk hidup gw. Untung aja gw di sibukkan dengan banyak kegiatan. Mulai dari pekerjaan, menjadi Ibu yang baik bagi "anak" gw walaupun bukan dari rahim gw.

Ya....gw bahagia banget punya anak yatim yang sudah gw rawat semenjak umur 3 bulan. Saat ini sudah umur 3 tahun. Cepat rasanya waktu berlalu. Lagipula gw adalah tipe wanita yang madiri ( bukannya sombong seh ) tapi emang sejak bokap nggak ada di taon 2000, gw bisa di bilang udah kaya' Kepala Rumah Tangga aja. Mulai dari menyekolahkan ke 2 adik gw hingga slh 1 dari mereka ke perguruan tinggi ( doain semoga sampai lulus ). gw mampu punya rumah dari sebagian hasil keringat gw sendiri, peninggalan bokap seh tapi dah 9 tahun ini jadi tanggung jawab gw, dan udah lunas boo..Gw bersyukur banget. Gue takut kalo nanti menikah udah nggak boleh berkarir lagi.

Ahh... tapi gw berusaha buang jauh jauh pikiran itu, secara sekarang udah zaman modern cuy, udah nggak jamannya lagi wanita di kekang, hoho...tapi wajarlah kalo gw takut kan buat antisipasi. :)

Bagi gue komitmen penting dalam suatu hubungan, cari sesosok laki2 yang penyabar buat ngadepin gw yang super cerewet itu nggak gampang, orang yang mau berdiskusi, sebenarnya sih itu aja yang gw cari..thats it. Mau yang ganteng nya kaya' gimana juga perasaan no bodys perfect dah tp smart harus jadi urutan pertama, supaya gw bisa banyak nanya gitu...:p

Dan gw rasa pilihan terakhir gw saat ini cuma berusaha sebisa gw, karena gw juga nggak mau yang terlalu gemanaaa getoohh...hehe..sambil terus berdoa mudah-mudahan Allah menunjukkan jalanNya padaku. Aku yakin Alloh tau yang terbaik buat Hambanya ini.

Dan akhirnya aku bisa bilang bahwa Menunggu itu tak selamanya membosankan, aku akan selalu menunggu jawaban dariMu ya Allah.

November 15, 2009

Malam tetaplah malam....

Heningnya malam ini sehening hatiku...kala malam kembali datang tiba saatnya kembali aku dalam peraduan,, ada yang tersirat... tergores luka dalam batin yang belum bisa hilang. Penat yang selalu menghantui diri ini seakan enggan bergeser sejenak saja dari kalbu ku. Oh..malam mengapa selalu saja engkau mengingatkan diri ku kepada dirinya yang kini telah pergi, pergi dan menjauh seakan tiada kembali lagi...

Hanya segores pena yang mampu aku tumpahkan dalam lembaran-lembaran tak bernyawa, hanya mereka tempatku bermain-main dengan alam pikiranku.."Jenuh" mungkin satu kata yang bisa aku ungkapkan saat ini, mengapa harus terjadi semua ini padaku.

Menyesal?tentu tidak, alangkah naifnya diri ini apabila menyesali nasib, hanya kekecewaan yang mendalam karena ada yang hilang, seseorang yang telah mengisi relung hati ini.Ketika terlalu banyak pertanyaan yang menggelayut dalam pikiran ini, hingga tak kuasa air mata ini jatuh bersimpuh di hadapanMu.

Andai saja Malam tak pernah ada, mungkin akupun bisa mengurangi trauma ini. Saat manusia kembali ke peraduan masing-masing, aku malah terpaku, menangis tersedu... ah.. sudahlah.. malam tetaplah malam, dan akan selalu berganti ke esokan harinya.Kini hanya munajat yang bisa aku panjatkan kepada sang pemilik Hidupku, semoga masih ada secercah harapan di ujung jalan itu meski aku sulit untuk menggapainya....

Terimakasih "terkasihku" engkau telah menemani malam-malamku hingga tiada lagi cahaya dari hidupmu.... ( pathetic ).

November 10, 2009

Hari Pahlawan

Hari ini bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional. Mau ngingetin dikit buat diri sendiri khususnya sebagai anak Bangsa Indonesia karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu bagaimana cara menghormati dan menghargai jasa pahlawannya.” Demikian Soekarno pernah mengatakan. Namun nampaknya kita belum berhak menyandang predikat sebagai bangsa yang besar kalau sebagian dari kita labih mengenal Che Guavara atau Abraham Lincoln di bandingkan dengan Tuanku Imam Bonjol dari Sumatera Barat, Teuku Tjik Ditiro, Teuku Umar dari Aceh atau Sultan Hasanuddin dari Sulawesi, nama tersebut adalah sebagian kecil saja dari para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Penghormatan kepada para pahlawan bukan berarti upaya sebagai bentuk pendewaan terhadap mereka atau di sakralkan, namun setidaknya para generasi muda kita tahu betul sejarah negara nya dari ketika masih belia dengan cara mengenal lebih dahulu dari belajar sejarah.

Gue yakin kalau para generasi muda Indonesia sadar akan jasa pahlawannya, bagaimana mereka hanya berjuang dengan alat yang sederhana bisa mewujudkan Negara Indonesia yang Merdeka, negara gue pasti akan jadi Negara yang besar yang cinta damai, karena mereka sadar bahwa Kesatuan Negara Republik Indonesia adalah di atas segala-gala nya.

Namun sepertinya Para Pahlawan di Negeri ini bagai angin lalu, mereka hanya di ketahui tapi mudah untuk di lupakan, jejak perjuangan mereka tidak banyak di minati oleh generasi penerusnya. Karena pada kenyataan nya banyak dari kita yang tidak tahu atau mungkin tidak ingin belajar bagaimana mengenal pahlawannya sendiri. Sungguh Ironis....

Bagaimana jadinya jika bangsa ini sudah mulai melupakan sejarah, mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang sejarah para pejuang Indonesia sudah "mati". Kadang gue juga ketawa sendiri kalo liat tayangan tayangan para mahasiswa yang nggak hapal dengan Pancasila, Isi Sumpah Pemuda apalagi dengan riwayat pahlawannya, sedkit saja.

Indonesia adalah negara yang penduduknya besar, andai saja kita mencontoh negara sakura yang bisa menghargai jasa para pahlawa nya, niscaya negara ini bisa lebih kuat dari pada negara yang lain. Tapi pertanyaan nya, Siapkah kita menjadi bangsa yang besar ???